tag:blogger.com,1999:blog-35709029104765939862024-03-13T04:22:51.733-07:00Fisika AsyikYana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-3570902910476593986.post-63226516762475042702013-11-02T16:49:00.001-07:002013-11-02T16:49:41.483-07:00Bila Kau yang Membuka Pintu - Maria Shandihttp://www.youtube.com/v/o98_ibxBhMo?autohide=1&version=3&autoplay=1&autohide=1&attribution_tag=Y2uRSVBRyyrUy8X4Z2ssZA&feature=share&showinfo=1Yana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3570902910476593986.post-31287441156159444302012-11-19T22:00:00.001-08:002012-11-19T22:00:58.757-08:00 Gerak Jatuh Bebas | Contoh Gerak Jatuh Bebas <h1 class="post-title entry-title">
<br /></h1>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-AgymtaFJeLY/T8NDzcJhQWI/AAAAAAAABXg/QMSW0Zoy0zE/s1600/Contoh+Gerak+Jatuh+Bebas+%28buah+kelapa+jatuh%29.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Contoh gerak jatuh bebas" border="0" height="251" src="http://2.bp.blogspot.com/-AgymtaFJeLY/T8NDzcJhQWI/AAAAAAAABXg/QMSW0Zoy0zE/s320/Contoh+Gerak+Jatuh+Bebas+%28buah+kelapa+jatuh%29.jpg" title="Contoh gerak jatuh bebas" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh gerak jatuh bebas (buah kelapa jatuh)</td></tr>
</tbody></table>
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-BSYMOoylAyo/T8NDOfjXz3I/AAAAAAAABXY/tIACvvpgoG0/s1600/Contoh+Gerak+Jatuh+Bebas+%28buah+kelapa+jatuh%29.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Contoh gerak jatuh bebas</b> adalah buah kelapa yang jatuh dari
pohonnya atau suatu benda yang jatuh dari ketinggian tetapi pada saat
jatuh tidak didorong oleh gaya (jatuh dengan sendirinya). Atau anda bisa
melakukan praktik gerak jatuh bebas dengan melepaskan suatu benda dari
ketinggian tertentu. Gerak jatuh bebas akan terjadi jika anda melepaskan
benda tersebut tidak dengan gaya dorong atau melemparnya tetapi cukup
hanya dengan melepaskan benda tersebut dari genggaman. Di dalam
kehidupan sehari-hari yang paling banyak contoh gerak jatuh bebas ini
adalah pada buah-buahan yang jatuh dari pohonnya karena buah tersebut
sudah matang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut saya pribadi pengertian gerak jatuh bebas adalah suatu objek
yang jatuh dari ketinggian dengan kecepatan awal nol. Secara teori pada
gerak lurus berubah beratuan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan <a href="http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/05/gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb.html" target="_blank">GLB</a> ataapun <a href="http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/05/gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb.html" target="_blank">GLBB</a>,
hanya saja pada GJB ini dua hal pokok yang perbedaannya adalah
kecepatan awal dan percepatan gravitasi. Jadi jika pada gerak lurus
berubah beratuan adanya percepatan (disombolkan dgn "a") sedangkan pada
GJB ini terdapat percepatan <a href="http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/05/gaya-gravitasi-gravitasi-bumi.html" target="_blank">gravitasi</a> (disimbolkan dgn "g"). Nilai percepatan gravitasi biasanya 9,8 meter per sekon kuadrat atau 10 meter per sekon kuadrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumus yang berlaku pada gerak jatuh bebas</b> adalah sbb :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="v= \sqrt{2gh}" class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/math/1/8/6/18632c090016d6d87c3f7653a95cf02a.png" title="Rumus Kecepatan Gerak Jatuh Bebas" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="t= \sqrt{2h/g}" class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/math/e/5/e/e5ef56457ff4c9484bcdf6e74a6ab370.png" title="Rumus Waktu Gerak Jatuh Bebas" /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
v = kecepatan benda yang jatuh (meter/sekon)</div>
<div style="text-align: justify;">
t = waktu (sekon)</div>
<div style="text-align: justify;">
g = percepatan gravitasi (meter / sekon kuadrat)</div>
<div style="text-align: justify;">
h = tinggi benda yang jatuh (meter)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk melatih anda supaya bisa memahami dan membedakan materi fisika
gerak jatuh bebas ini, maka berikut ini saya hadirkan contoh soal gerak
jatuh bebas dan pembahasannya yang masih sederhana.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua soal mempunyai percepatan gravitasi = 10 m /s kuadrat</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Sebuah kelapa muda terjatuh dari pohonnya dengan ketinggian 20
meter. Jika percepatan gravitasi adalah 10 m / sekon kuadrat, hitunglah
lamanya waktu buah kelapa muda tersebut sampai ke tanah ?</li>
<li>Berapa kecepatan buah mangga yang jatuh dari ketinggian 15 meter ?</li>
<li>Berapakah tinggi gedung A jika ada suatu benda yang jatuh bebas dari puncaknya selama 60 sekon baru sampai ke tanah?</li>
<li>Jika diketahui pada gerak jatuh bebas sebuah benda berada pada
posisi tengah-tengah ketinggian setelah jatuh selama 3 detik dari puncak
gedung. Berapakah tinggi dari gedung tersebut ?</li>
<li>Ada dua buah mangga jatuh dari ketinggian yang berbeda, jarak
ketinggian antara kedua buah tersebut adalah 1,5 meter. Jika pada buah
yang paling tinggi terjatuh lebih dulu, maka hitunglah jarak waktu buah
kedua jatuh setelah buah pertama jika akhirnya kedua buah tersebut
sama-sama sampai mencapai tanah pada waktu yang sama.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Diketahui : h = 20 m</div>
<div style="text-align: justify;">
g = 9.8 m/s kuadrat </div>
<div style="text-align: justify;">
Ditanya : t = ?</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelesaian :</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="t= \sqrt{2h/g}" class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/math/e/5/e/e5ef56457ff4c9484bcdf6e74a6ab370.png" title="Rumus Waktu Gerak Jatuh Bebas" /> = akar dari (2. 20 / 10 )</div>
<div style="text-align: justify;">
= akar ( 4 )</div>
<div style="text-align: justify;">
= <b>2 sekon</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, waktu yang dibutuhkan oleh buah kelapa muda tersebut menyentuh tanah adalah 2 detik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Diketahui : h = 15 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
g = 10 m/ s kuadrat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ditanya : v = ?</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelesaian :</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="v= \sqrt{2gh}" class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/math/1/8/6/18632c090016d6d87c3f7653a95cf02a.png" title="Rumus Kecepatan Gerak Jatuh Bebas" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
= akar dari ( 2 x 10m/s2 x 15m)</div>
<div style="text-align: justify;">
=<b> akar 300 m/s</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk soal dari nomor 3 sd 5, anda harus hitung sendiri. Ini berguna
supaya anda bisa lebih paham tentang salah astu materi pelajaran fisika
ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di bawah ini adalah contoh lain dari gerak jatuh bebas :</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-NJ0hEdxj8uc/T8NKgCUOSMI/AAAAAAAABXs/fggNm8bCl_c/s1600/Contoh+lain+gerak+jatuh+bebas.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Contoh lain gerak jatuh bebas" border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-NJ0hEdxj8uc/T8NKgCUOSMI/AAAAAAAABXs/fggNm8bCl_c/s400/Contoh+lain+gerak+jatuh+bebas.jpg" title="buah durian jatuh bebas" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh lain gerak jatuh sebas</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda ingin membuktikan dan melakukan pengukuran langsung terhadap
materi GJB ini, anda bisa melakukan percobaan gerak jatuh bebas yang
sederhana dari tempat belajar anda. Coba anda jatuhkan pulpen atau
pensil dari ketinggian tertentu, kemudian hidupkan stopwatch untuk
menghitung lamanya waktu. Kemudian anda buatlah tabel khusus dengan
nomor 1 sd 10, pada setiap nomor buatlah kondisi yang berbeda-beda pada
percobaannya. Setelah data dari percobaan tersebut anda dapatkan,
terakhir coba anda hitung dengan menggunakan rumus dari 10 kondisi tadi.
Bandingkan hasil antara percobaan langsung dengan teori yang ada.</div>
<br />
<br />
sumber :http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/05/gerak-jatuh-bebas-contoh-gerak-jatuh.html<br />
<br />
<br />
<h2>
<br /></h2>
Yana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3570902910476593986.post-39587862094861863982012-11-19T21:51:00.000-08:002012-11-19T21:51:05.746-08:00Listrik Dinamis<div style="text-align: justify;">
<b>Listrik Dinamis</b> adalah listrik
yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah
muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah
coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang
keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap
ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada
rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada
rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu
telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus
listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar".
berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik
adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V)
dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3570902910476593986" name="Hukum_Ohm"></a><h2>
<span class="mw-headline"> Hukum Ohm </span></h2>
<div class="floatright">
<span><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ohm1.jpg" title="Gambar:ohm1.jpg"><img alt="Gambar:ohm1.jpg" border="0" height="251" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/90/Ohm1.jpg" width="200" /></a></span></div>
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat
listrik. tetapi melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat
listrik bersifat menghambat alus listrik. Hubungan antara arus listrik,
tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan seperti air yang mengalir pada
suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus
listrik, tegangan. dan hambatan adalah <b>Georg Simon Ohm</b> (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.<br />Setiap
arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan.
Jika hambatan listrik dilambangkan dengan R. beda potensial V, dan kuat
arus I, hubungan antara R, V, dan I secara matematis dapat ditulis:
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ohm.jpg" title="Gambar:ohm.jpg"><img alt="Gambar:ohm.jpg" border="0" height="126" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/4/4d/Ohm.jpg" width="408" /></a>
<br />
Sebuah penghantar dikatakan mempunyai nilai hambatan 1 Ω jika
tegangan 1 V di antara kedua ujungnya mampu mengalirkan arus listrik
sebesar 1 A melalui konduktor itu. Data-data percobaan hukum Ohm dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik seperti gambar di samping. Pada
pelajaran Matematika telah diketahui bahwa kemiringan garis merupakan
hasil bagi nilai-nilai pada sumbu vertikal (ordinat) oleh nilai-nilai
yang bersesuaian pada sumbu horizontal (absis). Berdasarkan grafik,
kemiringan garis adalah α = V/T Kemiringan ini tidak lain adalah nilai
hambatan (R). Makin besar kemiringan berarti hambatan (R) makin besar.
Artinya, jika ada suatu bahan dengan kemiringan grafik besar. bahan
tersebut makin sulit dilewati arus listrik. Komponen yang khusus dibuat
untuk menghambat arus listrik disebut resistor (pengharnbat). Sebuah
resistor dapat dibuat agar mempunyai nilai hambatan tertentu. Jika
dipasang pada rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi
kuat arus. Namun, jika dipasang pada rangkaian yang<br />rumit, seperti
radio, televisi, dan komputer, resistor dapat berfungsi sebagai pengatur
kuat arus. Dengan demikian, komponen-komponen dalam rangkaian itu dapat
berfungsi dengan baik. Resistor sederhana dapat dibuat dari bahan
nikrom (campuran antara nikel, besi. krom, dan karbon). Selain itu,
resistor juga dapat dibuat dari bahan karbon. Nilai hambatan suatu
resistor dapat diukur secara langsung dengan ohmmeter. Biasanya,
ohmmeter dipasang hersama-sama dengan amperemeter dan voltmeter dalam
satu perangkat yang disebut multimeter. Selain dengan ohmmeter, nilai
hambatan resistor dapat diukur secara tidak langsung dengan metode
amperemeter voltmeter.
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3570902910476593986" name="Hambatan_Kawat_Penghantar"></a><h2>
<span class="mw-headline"> Hambatan Kawat Penghantar </span></h2>
Berdasarkan percobaan di atas. dapat disimpulkan bahwa besar hambatan
suatu kawat penghantar 1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar.
artinya makin panjang penghantar, makin besar hambatannya, 2. Bergantung
pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat), dan 3.
berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil
luas penampang, makin besar hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan
ℓ, hambatan jenis ρ, dan luas penampang kawat A. Secara matematis,
besar hambatan kawat dapat ditulis :
<br />
<br />
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Kawat.jpg" title="Gambar:kawat.jpg"><img alt="Gambar:kawat.jpg" border="0" height="101" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/f/fc/Kawat.jpg" width="296" /></a>
<br />
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda
potensialnya. Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui
penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat
arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang
sangat besar untuk mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang.
Keadaan seperti itu dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang
penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik.
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Hambatan.jpg" title="Gambar:hambatan.jpg"><img alt="Gambar:hambatan.jpg" border="0" height="397" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/9c/Hambatan.jpg" width="412" /></a>
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3570902910476593986" name="Hukum_Kirchoff"></a><h2>
<span class="mw-headline"> Hukum Kirchoff </span></h2>
Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai
aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap
tempat pada sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik.
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Hkirchoff.jpg" title="Gambar:hkirchoff.jpg"><img alt="Gambar:hkirchoff.jpg" border="0" height="156" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/58/Hkirchoff.jpg" width="200" /></a>
<br />
Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena
dikemukakan pertama kali oleh Kirchhoff.
<br />
Maka diperoleh persamaan :<br /><b>I<sub>1</sub> + I<sub>2</sub> = I<sub>3</sub> + I<sub>4</sub> + I<sub>5</sub><br />I <sub>masuk</sub> = I <sub>keluar</sub></b>
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3570902910476593986" name="Rangkaian_Hambatan"></a><h2>
<span class="mw-headline"> Rangkaian Hambatan </span></h2>
<ul>
<li><b>Rangkaian Seri</b>
</li>
</ul>
Berdasarkan hukum Ohm: V = IR, pada hambatan R<sub>1</sub> terdapat teganganV<sub>1</sub> =IR<sub>1</sub> dan pada hambatan R<sub>2</sub> terdapat tegangan V<sub>2 </sub>= IR <sub>2</sub>. Karena arus listrik mengalir melalui hambatan R<sub>1</sub> dan hambatan R<sub>2,</sub> tegangan totalnya adalah V<sub>AC</sub> = IR<sub>1</sub> + IR<sub>2</sub>. <br />Mengingat
VAC merupakan tegangan total dan kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian seperti di atas (rangkaian tak bercabang) di setiap titik sama
maka<br />V<sub>AC </sub>= IR<sub>1</sub> + IR<sub>2</sub><br />I R<sub>1</sub> = I(R<sub>1</sub> + R<sub>2</sub>)<br />R<sub>1</sub> = R<sub>1</sub> + R<sub>2</sub> ; R<sub>1 </sub>= hambatan total<br />Rangkaian seperti di atas disebut rangkaian seri. Selanjutnya, R<sub>1</sub> ditulis R<sub>s</sub> (R seri) sehingga R<sub>s</sub> = R<sub>1</sub> + R<sub>2</sub> +...+R<sub>n</sub>,
dengan n = jumlah resistor. Jadi, jika beberapa buah hambatan dirangkai
secara seri, nilai hambatannya bertambah besar. Akibatnya, kuat arus
yang mengalir makin kecil. Hal inilah yang menyebabkan nyala lampu
menjadi kurang terang (agak redup) jika dirangkai secara seri. Makin
banyak lampu yang dirangkai secara seri, nyalanya makin redup. Jika satu
lampu mati (putus), lampu yang lain padam.
<br />
<ul>
<li><b>Rangakaian Paralel</b>
</li>
</ul>
Mengingat hukum Ohm: I = V/R dan I = I<sub>1</sub>+ I<sub>2</sub>, maka
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Paralel1.jpg" title="Gambar:paralel1.jpg"><img alt="Gambar:paralel1.jpg" border="0" height="45" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/a6/Paralel1.jpg" width="266" /></a>
<br />
Pada rangkaian seperti di atas (rangkaian bercabang), V <sub>AB</sub> =V<sub>1</sub> = V<sub>2</sub> = V. Dengan demikian, diperoleh persamaan
<br />
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Paralel2.jpg" title="Gambar:paralel2.jpg"><img alt="Gambar:paralel2.jpg" border="0" height="49" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/50/Paralel2.jpg" width="259" /></a>
<br />
Rangkaian yang menghasilkan persamaan seperti di atas disebut rangkaian paralel. Oleh karena itu, selanjutnya R<sub>t</sub> ditulis R<sub>p</sub> (R<sub>p</sub> = R <sub>paralel</sub>). Dengan demikian, diperoleh persamaan <a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Paralel3.jpg" title="Gambar:paralel3.jpg"><img alt="Gambar:paralel3.jpg" border="0" height="52" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/e4/Paralel3.jpg" width="364" /></a>
<br />
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian paralel, nilai hambatan total (R<sub>p</sub>) lebih kecil dari pada nilai masing-masing hambatan penyusunnya (R<sub>1</sub> dan R<sub>2</sub>).
Oleh karena itu, beberapa lampu yang disusun secara paralel sama
terangnya dengan lampu pada intensitas normal (tidak mengalami
penurunan). Jika salah satu lampu mati (putus), lampu yang lain tetap
menyala.</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3570902910476593986" name="Referensi"></a><h1>
<span class="mw-headline"> Referensi </span></h1>
<ul>
<li><b>Erlangga</b>
</li>
<li><b>Tiga Serangkai</b>
</li>
<li><b><a class="external free" href="http://www.uoguelph.ca/" rel="nofollow" title="http://www.uoguelph.ca">http://www.uoguelph.ca</a></b>
</li>
</ul>
Yana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3570902910476593986.post-82802251152569539112012-11-19T21:46:00.001-08:002012-11-19T21:46:50.481-08:00Sistem Planet Alien yang Mirip Tata Surya<div class="multi_foto_wide">
<div id="foto1" style="display: block;">
<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/01/1935363620X310.jpg" width="630" />
<span class="pb_10">Cristina Sanchis Ojeda</span>
Ilustrasi sistem keplanetan Kepler-30. </div>
<div id="foto1" style="display: block;">
</div>
<div id="foto1" style="display: block;">
</div>
</div>
<strong>CALIFORNIA, KOMPAS.com </strong>-
Astronom menemukan sistem keplanetan yang mirip Tata Surya. Sistem
keplanetan tersebut ditemukan saat astronom mempelajari bintang
Kepler-30 yang berjarak 10.000 tahun cahaya dari Bumi.<br /> <br /> Memakai
teleskop antariksa Kepler yang telah menemukan 2.300 kandidat planet,
astronom mendeteksi 3 planet yang mengelilingi Kepler 30. Tiga planet
itu dideteksi dengan metode transit, melihat kedipan cahaya bintang saat
ada objek melintas di depannya.<br /> <br /> Masing-masing planet yang
ditemukan dinamai Kepler 30b, Kepler 30c dan Kepler 30d. Ketiganya lebih
besar dari Bumi, bahkan dua diantaranya lebih besar dari Jupiter,
planet terbesar di Tata Surya. <br /> <br /> Dalam pengamatan debih detail,
ilmuwan menemukan bahwa Kepler 30 memiliki bintik yang serupa bintik
Matahari. Diketahui, bintik Matahari atau bintik bintang terjadi karena
ada wilayah di permukaan bintang yang lebih dingin dari sekitarnya.<br /> <br />
Dari observasi, astronom menemukan bahwa ketiga planet singgah di spot
yang sama secara berulang. Hal itu menunjukkan bahwa orbit planet-planet
alien tersebut koplanar atau tersusun berdekatan dengan spin bintang.<br /> <br /> Berdasarkan itu pula, seperti diberitakan <em>Space</em>,
Rabu (25/7/2012), sistem keplanetan Kepler-30 mirip dengan Tata Surya.
Di Tata Surya, delapan planet tersusun relatif rapi sepanjang ekuator
rotasi Matahari. <br /> <br /> Kenyataan tersebut petunjuk bahwa planet
terbentuk dari debu dan gas yang berputar di sekitar bintang yang baru
lahir. Tak semua sistem keplanetan punya ciri serupa. Dalam sistem
keplanetan tertentu, planet gas bisa terletak dekat dengan bintangnya.<br /> <br /> Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Nature minggu lalu.<br />
<br />
sumber: Space.com Yana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3570902910476593986.post-28140456732142086282012-11-19T21:18:00.001-08:002012-11-19T21:18:49.337-08:00Gaya dan Hukum Newton
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="SV" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">PENGERTIAN GAYA</span></strong><span lang="SV" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span><strong>Gaya </strong>adalah suatu dorongan atau tarikan. </span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Gaya <span> </span>dapat mengakibatkan perubahan – perubahan sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>1)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">benda diam menjadi bergerak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>2)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">benda bergerak menjadi diam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>3)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">bentuk dan ukuran benda berubah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>4)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">arah gerak benda berubah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Macam – macam Gaya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Berdasarkan penyebabnya, gaya dikelompokkan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(1)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya mesin</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang berasal dari mesin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(2)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya magnet</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang berasal dari magnet</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(3)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya gravitasi</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, gaya tarik yang diakibatkan oleh bumi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(4)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya pegas</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(5)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya listrik</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(1)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya sentuh</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung bersentuhan dengan benda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(2)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">gaya tak sentuh</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya tidak bersentuhan dengan benda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Menggambar Gaya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Gaya
merupakan besaran vektor ( memiliki nilai dan arah). Oleh karena itu,
gaya dapat digambarkan dengan menggunakan diagram vektor .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span> </span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="1" width="12"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span><span>
</span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%; text-transform: uppercase;"> </span></strong></div>
<br clear="ALL" />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%; text-transform: uppercase;">GABUNGAN ( resultan ) gaya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Resultan gaya (R), yaitu penjumlahan beberapa gaya yang bekerja segaris. Sehingga secara matematis ditulis :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Untuk memudahkan perhitungan maka, <b><em>gaya yang berarah kekanan atau keatas diberi tanda positif (+), </em></b>dan <b><i>gaya yang berarah kekiri maupun kebawah diberi tanda negatif (-)</i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span> </span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="16" width="288"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td bgcolor="silver" height="28" style="background: silver none repeat scroll 0% 0%; vertical-align: top;" width="160"><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span>
</span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
</table>
<br clear="ALL" />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Gaya – gaya Searah </span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 64px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 20px; position: absolute; width: 340px; z-index: 251653120;"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Perhatikan gambar<span> </span>berikut : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Maka<b> Nilai R = F<sub>1</sub> + F<sub>2</sub> = ( 2 + 6 ) N = 8 N</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Gaya – gaya Yang Berlawanan Arah</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Perhatikan gambar berikut : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span> </span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="10" width="0"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span><span>
</span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<br clear="ALL" />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Maka <b>nilai R = F<sub>1</sub> + F<sub>2</sub> = (<span> </span>-4 + 16 ) N = 12 N</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Gaya-gaya Yang membentuk Sudut 90<sup>o</sup> ( Siku-siku )</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 39px; left: 0px; margin-left: 54px; margin-top: 17px; position: absolute; width: 13px; z-index: 251663360;"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Perhatikan berikut : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>F<sub>1</sub> = 4 N<span> </span>Fr</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span> </span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="13" width="47"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><br /></span></strong><span>
</span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
</table>
<br clear="ALL" />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="position: relative; z-index: 251664384;"><span style="height: 43px; left: 71px; position: absolute; top: -45px; width: 65px;"></span></span><span style="position: relative; z-index: 251662336;"><span style="height: 12px; left: 83px; position: absolute; top: -1px; width: 27px;"></span></span><b><span style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span></span><span lang="DE"><span> </span>F<sub>2</sub> = 3 N</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Fr = √ F<sub>1</sub> <sup>2</sup> + F<sub>2</sub> <sup>2</sup><span> </span>= √ 4<sup>2</sup> + 3<sup>2</sup> = √ 25 = 5 N</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Arahnya menuju ke arah 45<sup>0</sup> , di tengah-tengah dari kedua gaya yang bekerja tersebut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kedudukan<span> </span>yang Seimbang</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Dua buah gaya dikatakan seimbang apabila kedua <strong><em>gaya itu sama besar, berlawanan arah, dan terletak satu garis. </em></strong>Resultan gaya – gaya yang seimbang R = 0. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Apabila suatu benda dalam keadaan seimbang (R= 0), maka benda tidak mengalami perubahan gerak sehingga :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(1)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">benda yang dalam keadaan diam akan tetap diam </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span>(2)<span style="-x-system-font: none; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">benda yang mengalami GLB akan tetap mengalami GLB.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%; text-transform: uppercase;">hukum newton</span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>Newton
merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu cabang fisika
yang mempelajari tentang gerak. Newton mengemukakan tiga hukum tentang
gerak :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Hukum I Newton</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Hukum Kelembaman<span> </span>( F = 0 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">“
Suatu benda yang diam akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali
bila ada gaya luar yang bekerja pada benda itu“.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Hukum II Newton </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>“ Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan percepatan gerak benda tersebut“</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Secara matematis ditulis : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span> </span></div>
<br clear="ALL" />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">dengan :<span> </span>F = gaya luar ( N atau kg ms<sup>-2</sup> )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>m = massa benda (kg)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>a = percepatan benda (ms<sup>-2</sup>)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Hukum III Newton </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span></span></strong><span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;">Hukum aksi reaksi </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"><span> </span>“ Suatu benda mendapatkan gaya dikarenakan berinteraksi dengan benda yang lain“</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: 48px; margin-top: 15px; position: absolute; width: 124px; z-index: 251657216;"> </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="silver" height="40" style="background: silver none repeat scroll 0% 0%; vertical-align: top;" width="124"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251657216;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="left: -29px; width: 153px;">
<tbody>
<tr>
<td>
<div class="shape" style="padding: 3.6pt 7.2pt;">
<div class="MsoNormal">
<b>F <sub>aksi</sub> = - F <sub>reaksi</sub></b></div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</span> </td>
</tr>
</tbody>
</table>
<span lang="DE" style="font-size: 9pt; line-height: 150%;"></span>Yana K Zegahttp://www.blogger.com/profile/10434022518398581126noreply@blogger.com0